FORUM ILMIAH KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN INDIKASI MASUK ICU
Indikasi masuk ICU (Intensive Care Unit) pada pasien dengan masalah keperawatan dan kebidanan mencakup kondisi medis atau obstetri yang memerlukan pemantauan intensif, terapi khusus, serta penanganan yang cepat dan efektif. Berikut adalah beberapa indikasi masuk ICU dalam konteks keperawatan dan kebidanan:
Indikasi Masuk ICU pada Pasien Keperawatan:
-
Gagal Pernafasan:
- Pasien dengan hipoksemia berat (kekurangan oksigen dalam darah) atau hiperkapnia (kelebihan karbon dioksida) yang tidak dapat dikendalikan dengan terapi oksigenasi standar.
- Pasien yang memerlukan ventilator mekanik atau bantuan pernapasan lainnya.
-
Gagal Jantung:
- Gagal jantung akut dengan penurunan curah jantung yang signifikan dan ketidakstabilan hemodinamik (misalnya, hipotensi atau syok kardiogenik).
- Pasien yang memerlukan terapi inotropik atau alat bantu jantung seperti IABP (intra-aortic balloon pump).
-
Sepsis atau Syok Septik:
- Sepsis berat dengan disfungsi organ multi atau syok septik yang tidak merespons terapi cairan dan obat vasopressor.
-
Trauma Berat:
- Pasien dengan cedera kepala berat (misalnya, cedera otak traumatik) atau trauma toraks/abdomen yang menyebabkan ketidakstabilan hemodinamik.
-
Stroke atau Gangguan Neurologis Akut:
- Pasien dengan stroke iskemik atau hemoragik yang memerlukan pemantauan ketat dan intervensi medis untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
-
Gagal Ginjal Akut:
- Pasien dengan gagal ginjal akut yang memerlukan dialisis sementara atau perawatan intensif untuk mengatasi gangguan elektrolit dan keseimbangan cairan.
-
Kondisi Metabolik atau Endokrin:
- Krisis metabolik seperti ketoasidosis diabetik, hipoglikemia berat, atau krisis tirotoksikosis yang membutuhkan pemantauan dan perawatan intensif.
Indikasi Masuk ICU pada Pasien Kebidanan:
-
Preeclampsia / Eclampsia:
- Preeclampsia berat atau eklampsia (kejang) dengan hipertensi berat, disfungsi organ (seperti gagal ginjal atau hati), atau gangguan plasenta yang mengancam keselamatan ibu dan janin.
-
Perdarahan Obstetrik Akut:
- Perdarahan pascapersalinan yang tidak terkontrol (misalnya, atonia uteri, solusio plasenta, atau ruptur uteri) yang membutuhkan transfusi darah atau tindakan bedah segera.
-
Prolaps Tali Pusat:
- Ketika tali pusat terjepit, menghalangi aliran darah ke janin, yang menyebabkan ketidakstabilan janin dan memerlukan persalinan segera.
-
Penyakit Jantung pada Kehamilan:
- Wanita hamil dengan penyakit jantung kongenital atau didapat yang mengalami dekompensasi jantung, yang memerlukan pemantauan ketat dan terapi intensif.
-
Infeksi Berat pada Kehamilan:
- Infeksi yang mengancam jiwa, seperti sepsis, infeksi saluran kemih berat, atau infeksi intra-amnion, yang dapat memengaruhi ibu dan janin.
-
Komplikasi Persalinan:
- Ketidakmampuan dalam persalinan seperti disproporsi fetopelvik, yang memerlukan tindakan segera seperti operasi caesar darurat.
-
Krisis Asma atau Gangguan Pernapasan pada Kehamilan:
- Gangguan pernapasan berat pada ibu hamil yang memerlukan dukungan ventilator atau perawatan intensif lainnya.
-
Kondisi Kehamilan Ektopik:
- Kehamilan ektopik dengan perdarahan masif atau rupture yang memerlukan penanganan bedah segera.
Pengelolaan Pasien di ICU
Di ICU, pasien membutuhkan pemantauan ketat terhadap fungsi vital, cairan tubuh, keseimbangan elektrolit, dan status oksigenasi. Selain itu, sering kali dibutuhkan terapi yang lebih agresif dan intervensi medis lanjutan, yang melibatkan penggunaan peralatan canggih dan tim medis multidisiplin.
Perawatan intensif di ICU bagi pasien dengan kondisi-kondisi di atas juga melibatkan tim medis yang terdiri dari dokter spesialis, perawat ICU, ahli anestesi, dan tim lainnya yang berkompeten dalam memberikan perawatan yang optimal.