Pada hari Selasa, 9 Juli 2024, RSUD Ajibarang mengadakan kegiatan edukasi mengenai batas waktu penggunaan obat yang bertempat di Poliklinik Rawat Jalan RSUD Ajibarang. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga 11.30 WIB. Tim farmasi RSUD Ajibarang menjadi penyelenggara utama dalam kegiatan ini, dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat sesuai dengan batas waktu yang ditentukan untuk menghindari risiko kesehatan yang tidak diinginkan.
Direktur RSUD Ajibarang, dr. Noegroho Harbani, M.Sc., Sp.S., menjelaskan bahwa edukasi ini sangat penting karena banyak pasien yang kurang memahami batas waktu penggunaan obat. "Banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa penggunaan obat yang sudah melewati batas waktu dapat mengurangi efektivitas obat tersebut atau bahkan membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, kami merasa perlu untuk mengadakan kegiatan edukasi ini," ujar dr. Noegroho. Beliau berharap dengan adanya edukasi ini, pasien akan lebih berhati-hati dan bijak dalam menggunakan obat.
Kegiatan edukasi ini diikuti oleh pasien rawat jalan, keluarga pasien, serta masyarakat sekitar. Dalam sesi edukasi, para peserta mendapatkan penjelasan mengenai tanda-tanda obat yang sudah melewati masa pakainya, cara penyimpanan obat yang benar, dan pentingnya mengikuti petunjuk penggunaan obat yang diberikan oleh tenaga medis. Peserta juga diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada para dokter dan apoteker yang hadir dalam acara tersebut.
Untuk membuat kegiatan ini lebih menarik dan interaktif, tim farmasi RSUD Ajibarang menyediakan berbagai alat peraga dan contoh obat yang sering digunakan. Peserta diajak untuk langsung melihat dan mempelajari tanda-tanda obat yang sudah tidak layak pakai. Selain itu, terdapat sesi tanya jawab dan diskusi kelompok yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman peserta mengenai topik yang dibahas. Interaksi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran peserta mengenai pentingnya penggunaan obat yang benar dan tepat waktu.
Dr. Noegroho Harbani berharap kegiatan edukasi seperti ini dapat terus dilakukan secara rutin di RSUD Ajibarang. Beliau yakin bahwa dengan edukasi yang tepat, masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya penggunaan obat yang benar dan aman, sehingga dapat mengurangi risiko efek samping dan komplikasi yang tidak diinginkan. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi rumah sakit lain untuk meningkatkan program edukasi kesehatan bagi masyarakat, sehingga tercipta masyarakat yang lebih sehat dan terinformasi dengan baik.
