Awesome Image

Peringatan Hari Anak Nasional: Mengatasi Keterlambatan Bicara pada Anak

Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, RSUD Ajibarang melalui dr. RR Wening Gelar Pratidina, M.Med.Sc., Sp.A, Dokter Spesialis Anak, memberikan informasi penting mengenai keterlambatan bicara pada anak. Dr. Wening menekankan bahwa orang tua perlu waspada terhadap tanda-tanda keterlambatan bicara, terutama ketika anak usia dua tahun belum mampu merangkai dua kata. Menurutnya, keterlambatan bicara adalah salah satu isu yang harus segera diatasi untuk memastikan perkembangan optimal anak.

Sebagai orang tua, memahami kapan harus mencurigai adanya keterlambatan bicara sangatlah penting. Salah satu ciri utama yang disampaikan oleh dr. Wening adalah jika anak pada usia dua tahun belum bisa merangkai dua kata sederhana seperti "mama datang" atau "mau susu". Keterlambatan bicara dapat mempengaruhi aspek lain dari perkembangan anak, seperti keterampilan sosial dan emosional. Oleh karena itu, deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk mencegah dampak negatif jangka panjang.

https://www.instagram.com/p/C9waJ5pv5ZR/

Dr. Wening memberikan beberapa saran bagi orang tua yang anaknya mengalami keterlambatan bicara. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah memberikan stimulasi yang tepat untuk membantu anak mengejar ketertinggalannya. Stimulasi ini dapat berupa kegiatan sehari-hari yang melibatkan anak dalam percakapan, membaca buku bersama, dan bermain dengan mainan edukatif yang mendorong anak untuk berbicara. Interaksi yang intens dan rutin dengan anak sangat penting dalam proses ini.

Selain itu, dr. Wening juga mengingatkan orang tua untuk tidak ragu berkonsultasi dengan tenaga medis atau spesialis anak jika mereka merasa khawatir dengan perkembangan bicara anaknya. Dengan intervensi yang tepat dan dukungan penuh dari orang tua, anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara dapat mencapai perkembangan optimal dan tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan kompeten. Peringatan Hari Anak Nasional ini menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia.