Awesome Image

INOVASI : SISTEM EMERGENCY ANESTESI (EMERGENA)

Latar Belakang


Pelayanan kesehatan yang optimal sangat bergantung pada kecepatan dan ketepatan penanganan di situasi darurat. Instalasi Bedah Sentral di RSUD Ajibarang, sebagai salah satu fasilitas kesehatan yang melayani berbagai prosedur bedah, menghadapi tantangan dalam pengelolaan anestesi di situasi darurat. Dalam kasus-kasus emergensi, keputusan yang cepat dan tepat dalam memberikan anestesi menjadi krusial untuk menyelamatkan nyawa pasien. Namun, seringkali proses ini tidak berjalan optimal akibat keterbatasan sistem yang ada, yang bisa mengakibatkan risiko yang lebih besar bagi pasien.

Sistem yang ada saat ini masih mengandalkan metode manual yang rentan terhadap kesalahan manusia dan memakan waktu.. Oleh karena itu, pengembangan sistem yang lebih inovatif dan responsif sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan anestesi dalam situasi emergensi.

EMERGENA hadir sebagai solusi inovatif yang dirancang untuk mengintegrasikan berbagai aspek manajemen anestesi secara real-time. Sistem "Emergena" dirancang untuk meningkatkan responsivitas dan koordinasi antar petugas di Instalasi Bedah Sentral dalam menangani situasi kegawatan. Dengan implementasi ini, diharapkan keselamatan pasien dapat lebih terjamin, dan proses penanganan kegawatan di ruang operasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efektif.


Definisi

EMERGENA adalah singkatan dari "Sistem Emergency Anestesi," sebuah platform inovatif yang dirancang untuk meningkatkan manajemen anestesi dalam situasi darurat di Instalasi Bedah Sentral.

 

Tujuan Inovasi

  1. Mempercepat respons terhadap kejadian kegawatan di ruang operasi.
  2. Meningkatkan efisiensi koordinasi antar petugas di Instalasi Bedah Sentral.
  3. Mengurangi risiko terhadap keselamatan pasien yang disebabkan oleh keterlambatan dalam penanganan.
  4. Meningkatkan kualitas pelayanan anestesi dan keselamatan pasien di RSUD Ajibarang. 

 

Deskripsi Sistem Inovasi

 

Emergena adalah sistem emergency di Instalasi Bedah Sentral, di mana setiap kali terjadi situasi kegawatan di OK, petugas dapat menekan tombol emergency yang terhubung dengan pusat informasi. Sinyal dari tombol ini akan menginformasikan ruang OK mana yang membutuhkan bantuan, sehingga petugas lain dapat segera menuju lokasi yang membutuhkan bantuan secara cepat dan tepat.


Adapun pelaksanaan EMERGENA melalui beberapa tahap :

  1. Pemasangan Tombol Emergency: Tombol emergency akan dipasang di setiap ruang operasi (OK) di Instalasi Bedah Sentral.
  2. Integrasi Sistem Informasi: Tombol emergency akan diintegrasikan dengan sistem informasi untuk memonitor dan menampilkan status ruang OK di pusat kendali.
  3. Pelatihan Petugas: Seluruh petugas di Instalasi Bedah Sentral akan diberikan pelatihan mengenai cara penggunaan tombol emergency dan prosedur penanganan jika tombol ditekan.
  4. Sosialisasi dan Simulasi: Dilakukan sosialisasi mengenai sistem Emergena kepada seluruh staf medis dan dilaksanakan simulasi rutin untuk memastikan semua petugas familiar dengan sistem ini.

 

Keunggulan Inovasi

  1. Respon Cepat: Sistem EMERGENA memungkinkan petugas untuk segera memberi tahu pusat informasi tentang situasi kegawatan. Ini mempercepat proses pengiriman bantuan, yang sangat krusial dalam kondisi darurat.
  2. Peningkatan Koordinasi: Dengan adanya sinyal yang jelas mengenai ruang OK yang membutuhkan bantuan, sistem ini meningkatkan koordinasi antara petugas medis. Hal ini mengurangi kebingungan dan memastikan bahwa tenaga medis yang tepat dapat segera dikirim ke lokasi yang memerlukan.
  3. Pengurangan Risiko: Dengan memfasilitasi respons cepat, EMERGENA berkontribusi pada pengurangan risiko bagi pasien. Penanganan yang lebih cepat dapat mencegah komplikasi serius dan meningkatkan peluang kesembuhan.
  4. Mudah Digunakan: Tombol darurat yang sederhana dan intuitif memudahkan petugas untuk mengaktifkan sistem tanpa perlu menghabiskan waktu untuk menjelaskan situasi, sehingga memungkinkan fokus tetap pada penanganan pasien.
  5. Peningkatan Efisiensi Operasional: Sistem ini membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien di ruang OK. Dengan respons yang cepat dan terkoordinasi, proses operasi dapat berjalan lebih lancar, mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kepuasan pasien serta staf.

 

Dengan keunggulan-keunggulan ini, sistem EMERGENA berperan penting dalam meningkatkan keselamatan dan efektivitas layanan medis di Instalasi Bedah Sentral.


Komponen yang diperlukan dalam aplikasi EMERGENA

  1. Tombol Darurat: Komponen utama yang memungkinkan petugas untuk mengaktifkan sistem dengan cepat saat terjadi situasi kegawatan.
  2. Panel Indikator: Menampilkan informasi mengenai ruang OK yang mengirimkan sinyal darurat, sehingga memudahkan petugas lain untuk mengetahui lokasi yang membutuhkan bantuan.
  3. Unit Pusat Informasi: Sistem pusat yang menerima sinyal dari tombol darurat dan mengelola informasi untuk mendistribusikan notifikasi kepada tim medis yang relevan.
  4. Sistem Komunikasi: Komponen yang memungkinkan komunikasi cepat antara ruang OK dan tim medis lainnya, baik melalui interkom, radio, atau sistem pesan teks.
  5. Alarm atau Pemberitahuan Suara: Mengeluarkan suara atau alarm untuk menarik perhatian petugas di ruang OK dan area sekitarnya bahwa ada situasi darurat yang memerlukan perhatian segera.
  6. Sistem Monitoring: Mungkin termasuk perangkat untuk memantau status pasien dan situasi di ruang OK, sehingga dapat memberikan informasi tambahan saat sinyal darurat diaktifkan.
  7. Pelatihan dan Protokol: Meskipun bukan komponen fisik, pelatihan untuk semua staf mengenai penggunaan sistem EMERGENA dan protokol darurat sangat penting untuk memastikan efektivitasnya. 

Dengan adanya komponen-komponen ini, sistem EMERGENA dapat berfungsi dengan optimal dalam situasi darurat di Instalasi Bedah Sentral.

 

Evaluasi Terukur Sistem Emergena


1. Tujuan Evaluasi

  • Menilai efektivitas dan efisiensi sistem Emergena dalam menangani situasi kegawatan di ruang Operasi (OK).


2. Indikator Kinerja Utama (KPI)

  • Waktu Respon: Rata-rata waktu yang dibutuhkan dari saat tombol emergency ditekan hingga petugas tiba di lokasi.
  • Tingkat Penyelesaian Masalah: Persentase situasi kegawatan yang dapat ditangani dengan sukses setelah intervensi.
  • Keakuratan Pemberitahuan: Persentase situasi yang teridentifikasi dengan benar berdasarkan informasi dari tombol emergency.
  • Kepuasan Pengguna: Survei kepuasan petugas medis dan tim operasi terhadap sistem Emergena.


3. Metodologi Pengumpulan Data

  • Pengamatan Langsung: Mengamati respon petugas saat tombol emergency ditekan.
  • Pencatatan Waktu: Menggunakan stopwatch untuk mengukur waktu respon dari penekanan tombol hingga kedatangan petugas.
  • Survei: Mengedarkan kuesioner kepada petugas dan tim medis setelah situasi kegawatan untuk mendapatkan feedback tentang sistem.
  • Analisis Data Rekaman: Memeriksa data log dari sistem Emergena untuk menghitung frekuensi penggunaan dan hasil situasi kegawatan.


4. Analisis Data

  • Hitung rata-rata waktu respon dan bandingkan dengan standar waktu yang ditetapkan (misalnya, < 1 menit).
  • Analisis persentase tingkat penyelesaian masalah berdasarkan kategori situasi kegawatan.
  • Evaluasi tingkat keakuratan pemberitahuan dengan membandingkan jumlah situasi yang teridentifikasi dengan data kejadian sebenarnya.
  • Analisis hasil survei kepuasan pengguna untuk mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.


5. Pelaporan

  • Buat laporan bulanan yang merangkum temuan, termasuk grafik dan tabel untuk visualisasi data.
  • Sediakan rekomendasi untuk perbaikan berdasarkan hasil evaluasi, seperti pelatihan tambahan bagi petugas atau peningkatan sistem komunikasi.


6. Tindak Lanjut

  • Adakan rapat dengan semua pemangku kepentingan untuk mendiskusikan hasil evaluasi dan tindakan yang perlu diambil.
  • Lakukan evaluasi ulang setelah implementasi perubahan untuk menilai dampak perbaikan.


Inovasi ini diinisiasi oleh penulis dan Agus Lukman Hakim, S.Kep, H. Martanto.

 

dr. Igun Winarno, SpAn-TI, FISQua
Kepala Instalasi Anestesiologi dan Terapi Intensive